langit menangis melukiskan sejuta lara hati
meninggalkan kesepian yang tak berujung
teringat potret tawa masa putih abu-abu
juga memori pulau dewata
saat imajinasiku bebas memutar sang waktu
tersadar bahwa senyummu adalah semangat jiwaku, kawan
ketahuilah bahwa keangkuhan darah muda kita menjadi hal yang tak ternilai
yang akan selalu kurindukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar